Hai Technovers ! Kembali lagi dengan berita dan informasi terbaru yang membuat kalian semakin tahu dan up to date. Kalian pasti tahu bahwa jejaring sosial kini tak hanya dikenal sebagai lokasi untuk eksis di
dunia online. Jejaring sosial kini pun bisa digunakan untuk berbagai
tujuan. Tak jarang kampanye sosial pun bisa
dilaksanakan dengan sukses berkat jejaring sosial. Namun sayangnya, tak sedikit pula dari kita yang
mendapatkan imbas buruk dari meningkatnya penggunaan jejaring sosial
ini.
Melihat fenomena penggunaan jejaring sosial di Indonesia, ada cukup
banyak kasus yang memperlihatkan bagaimana etika yang kurang
diperhatikan oleh para pengguna jejaring sosial di Indonesia. Contoh
kasus yang terbaru adalah bagaimana seorang anggota kepolisian yang
mendapatkan cibiran dan cemooh dari para netizen tanah air. Banjir
cemoohan dan cibiran itu terjadi karena polisi tersebut menuliskan
kata-kata yang tak pantas kepada salah seorang pengguna Facebook.
Dan kasus seperti ini pun bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa
kasus serupa pernah pula menimpa pengguna jejaring sosial lainnya.
Intinya, etika saat berinteraksi di jejaring sosial sangat kurang
diperhatikan oleh para pengguna internet di Indonesia. Terlebih saat ini
jejaring sosial memberikan kebebasan untuk bisa berinteraksi dengan
orang yang benar-benar asing dan tidak kita kenal sebelumnya.
Penggiat jejaring sosial, Nukman Luthfie pernah mengatakan kalau
seorang pengguna internet harus mempunyai batas-batas yang jelas saat
berinteraksi di sosial media. Batas-batas yang dimaksudnya tersebut
adalah adanya aturan hukum yang bisa memberikan sanksi untuk mereka yang
tidak mengindahkan aturan selama berinteraksi di jejaring sosial.
Lebih lanjut, Nukman mengatakan kalau sosial media adalah sebuah
ruang publik. Dan seperti halnya ketika berinteraksi di ruang publik di
dunia nyata, pengguna sosial media juga tidak bisa bicara sembarangan.
Terlebih mengeluarkan umpatan dan kata-kata yang dapat menyakiti
perasaan orang lain.
Jadi, sebagai pemakai media sosial yang baik, mari kita brsama-sama menggunakan media sosial secara postig tentunya dengan etika-etika yang baik pula. Mungkin diantara para Technovers adalah penemu media sosial berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar